Laman

Minggu, 17 Februari 2013

DIRECT MANOEVRING SYSTEM



DIRECT MANOEVRING SYSTEM

Pada motor diesel 2 tak dengan slow speed enginee maka system olah gerk baling - baling menggunakan system olah gerak langsung (direct manoevring system) untuk membalik arah putaran propeller shaft dari putaran kanan ke putar kiri atau sebaliknya. Saat arah putar propeller shaft ke kanan, berarti kapal bergerak maju (ahead position), sedangkan saat arah putarnya ke kiri berarti kapal bergerak mundur (astern position). Crank shaft dari main engine secara langsung disambungkan dengan propeller shaft tanpa melalui reduction gear, sehingga arah putaran crank shaft sama dengan arah putar propeller shaft, yang berarti juga crankshaft berputar kanan berarti ahead position, sedangkan crank shaft berputar kiri berarti astern position.
Untuk membalik arah putaran crankshaft ini pada diesel 2 tak slow speed engine, dilengkapi di cam shaftnya dengan ahead fuel cam dan astern fuel cam, dimana kedua cam ini saling berdekatan letaknya dan membentuk sudut antar sesamanya sesuai manual book dari engine maker, sehingga saat ahead fuel cam yang bekerja berarti arah putar crank shaft ke kanan, sedangkan saat astern fuel cam bekerja berarti arah putar crankshaft ke kiri dengan demikian posisi kapal dapat bergerak maju atau mundur.
1.    Bagian - bagian utama dan fungsinya masing - masing :
a.    Air vessel berfungsi penampung udara (botol angina) untuk udara start engine dan udara pneumatic untuk telegraph control.
b.    Pilot valve berfungsi sebagai pengatur katup manoevring handle
c.    Engine starting valve berfungsi sebagai katup start untuk mengalirkan udara ke katup pembagi (distributor valve).
d.    Distributor valve berfungsi sebagai pengatur pada silinder berapa dari engine yang dalam posisi start (langkah expansi dari silinder yang bekerja).
e.    Selector valve sebagai katup pemilih maju atau mundur.
f.     Servo motor sebagai penggerak plunger hydraulic guna menggerakkan cam shaft, sehingga fuel cam bergerak sesuai diinginkan dari ahead ke astern position yang sekaligus mengenai roller dari fuel pump (bosch pump).
g.    Hydrulic oil pump sebagai pemindah cair dari cylinder plunger posisi kanan ke posisi kiri atau sebaliknya.
h.   Cam shaft dari main engine
i.     Exhaust valve cam ahead berfungsi sebagai cam untuk katup putar kanan.
j.     Exhaust valve cam astern sebagai cam untuk katup putar kiri.
k.    Fuel cam ahead berfungsi sebagai cam bosch pump putar kanan.
l.     Fuel cam astern sebagai cam bosch pump putar kiri .
m.  Roller sebagai komponen antara yang bergerak.
n.   Push Rod sebagai pengungkit rocker arm.
o.    Gear wheel (roda gila)
2.    Prinsip Kerjanya :
a.    Ahead Position
-      Wheel house menetapkan manoevring handle di ahead position
-      Udara dari air vessel A melalui pneumatic system masuk ke pilot valve B, dan bersamaan dengan itu telegraph sinyal menyala di ahead position
-      Operator di engine room, melayani permintaan wheel house dan menempatkan manoevring handle ke ahead position
-      Gear wheel “O" dengan manual system membebaskan push rod roller dari cam shaft H.
-      Engine starting valve C membuka aliran udara ke distributor valve "D" untuk mengatur silinder berapa dari engine yang bekerja pada proses expansi (udara mendorong) piston hams pada proses expansi
-      Selector vavle E membuka katup untuk ahead position dengan pneumatic system
-      Hydraulic oil pump G mengisap minyak dari silinder yang bekerja mundur melalui katup 1 dan menekannya ke silinder maju melalui katup 2, sehingga plunger bergerak ke kanan
-      Cam shaft H bergerak ke kanan, dan tepat berhenti pada posisi roller fuel cam ahead dan exhaust valve cam ahead
-      Roller dengan gear wheel "O" diturunkan ke cam shaft, sehingga roller tidak bebas lagi
-      Selanjutnya engine di start, mengakibatkan engine berputar kearah kanan.
b.    Neteral Position
-      Wheel house menempatkan manoevring handle ke netral position
-      Pilot valve B menerima udara pneumatic mengakibatkan sinyal menyala pada netral position
-      Secara manual operated di engine room melayani telegraph control dan menempatkan menoevring handle ke netral position, kemudian main engine distop.
c.    Astern Position
-      Manoevring handle di wheel house ditempatkan pada astern position
-      Gear wheel 0 dengan bantuan manual system membebaskan push rod roller dari cam shaft H sehingga engine berhenti pada netral position
-      Pilot B menerima udara pneumatic mengakibatkan sinyal menyala menunjuk keaster position.
-      Secara manual operator di engine room melayani telegraph control dan menempatkan manoevring handle ke astern position
-      Gear wheel "O" dengan manual system membebaskan push rod roller dari cam shaft H
-      Engine starting valve C membuka aliran udara mengatur kedistributor valve D ke silinder, berapa dari main engine yang bekerja pada proses expansi.
-      Selector valve E membuka katup untuk astern position dengan pneumatic system
-      Hydraulic oil pump G, mengisap minyak dari silinder bekerja maju melalui katup 2 dan menekannya ke silinder mundur melalui katup sehingga plunger servo motor bergerak ke kiri
-      Cam shaft H bergerak ke kiri dan tepat berhenti pada posisi roller fuel cam astern dan exhaust valve cam astern
-      Roller dengan gear wheel "0" diturunkan ke cam shaft, sehingga roller bekerja
-      Engine di start, dalam arah berputar ke kiri


Keterangan gambar :
A.    Air vessel                                            B. Telegraph control
C.    Engine starting valve                           D.        Distributor valve
E.    Selector valve                                     F. Servo motor
G.    Hydraulic Oil pump                             H. Cam shaft
I.     Exhaust valve cam ahead                   J. Exhaust valve cam astern
K.    Fuel cam ahead                                  L. Fuel cam astern
M.   Rotor                                                  N. Push rod
O.   Gear wheel
1,2,3,4,5 and 6 Distributor plunger
P.    Reduction valve               3'. Ahead valve       4'. Astern valve
Keuntungan Direct system terhadap Indirect system :
a.    Konstruksi lebih sederhana
b.    Perawatan lebih sederhana
c.    Biaya perawatan relative lebih murah
d.    Waktu perawatan relative lebih cepat
Kerugiannya :
a.    Harga beli menjadi lebih mahal, karena banyak cam pada cam shaft
b.    oil seal dari unit servo motor dapat menjadi bocor, karena usia pakai atau jenis pelumas jelek, silinder berkarat dan seal rusak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar